Langsung ke konten utama

TIPE DATA DALAM STATISTIKA

Sebelum melakukan analisis data, kita perlu mengetahui tipe dari data yang akan kita analisis. Hal ini mempengaruhi metode statistika apa yang sesuai untuk data tersebut. Statistika, secara umum mengenal beberapa tipe data, yaitu:


  1. Rasio.
    Merupakan tingkatan tipe data tertinggi. Disebut paling tinggi karena fleksibilitasnya dipandang dari sisi matematis. Ciri-ciri tipe data rasio adalah memiliki satuan, misal: cm, kg, km, dB, inchi, Rupiah, dll. Dengan demikian, 10 satuan bila dibandingkan dengan 1 satuan berarti 10 kali. Jadi, 10 km berarti 10 x 1 km. Bila asumsi kenormalan data terpenuhi, tipe data rasio sangat layak dianalisis menggunakan metode statistika parametrik. Ringkasannya adalah sebagai berikut:
·   memiliki satuan
·   dapat dibandingkan, misal: 10 km berarti 10 kalinya 1 km
·  memiliki nilai nol mutlak, yaitu: nilai nol berarti tidak ada. Misal: 0 kg berarti tidak ada 
   bobot
·    memiliki sifat tingkatan, yaitu: angka 10 berarti lebih tinggi/lebih banyak dari angka 1
·   dapat dikenai operasi aritmatika, misal: tambah, kali, bagi, kurang, pangkat, dll.
·   cocok untuk metode statistika parametrik dan nonparametrik
Contoh: data tinggi badan, data kecepatan akses memori komputer, data perubahan nilai tukar rupiah terhadap US Dollar, dll.
  1. Interval.
    Setingkat di bawah rasio, tipe data interval tidak bisa dibandingkan sesederhana pada data rasio. Misal, pada data suhu suatu zat menggunakan satuan Celcius. Suhu 10C tidak berarti 10 kalinya suhu 1C. Hal ini disebabkan karena data interval tidak memiliki nilai nol mutlak. Artinya, 0C bukan berarti tidak ada suhu. Nol derajat hanyalah lambang angka untuk suatu tingkatan suhu tertentu. Ringkasannya adalah sebagai berikut:
·  memiliki satuan
· angka-angkanya tidak dapat dibandingkan, yaitu misal angka 10 tidak berarti 10 kalinya 
  angka 1 data interval
·  tidak memiliki nilai nol mutlak, yaitu angka nol bukan berarti ‘tidak ada’
·  memiliki sifat tingkatan, yaitu misal: angka 10 berarti lebih tinggi/lebih banyak dari angka 1
· memiliki jarak antar angka yang sama, yaitu misal: pada kuesioner yang menggunakan skala Likert, jika ‘Sangat Setuju’ diberi lambang angka 5, ‘Setuju’ dilambangkan angka 4, ‘Ragu-ragu’ dilambangkan 3, ‘Tidak Setuju’ dilambangkan 2, dan ‘Sangat Tidak Setuju’ dilambangkan 1. Maka jarak antar preferensi (kesetujuan atau ketidaksetujuan) adalah sama, yaitu: 1. Jarak antara ‘Sangat Setuju’ dengan ‘Setuju’ adalah 5-4=1. Jarak antara ‘Setuju’ dengan ‘Tidak Setuju’ adalah 4-2=2 karena melewati ‘Ragu-ragu’, dst.
· dapat dikenai operasi aritmatika, tambah, kurang, bagi, dll.
·  cocok untuk metode statistika parametrik maupun nonparametrik
Contoh: data suhu, data yang diperoleh dari skala Likert, dll.
  1. Ordinal.
    Merupakan tipe data level 3, yaitu di bawah Interval. Tipe data ini digunakan untuk klasifikasi. Namun tipe data ini memiliki tingkatan. Misalnya, pada kuesioner untuk jenjang pendidikan: SD = 1, SMP=2, SMA=3 dan PT=4. Angka4 berarti lebih tinggi dari angka 1. Dengan demikian jika menggunakan data ordinal dalam kasus ini, jenjang pendidikan dapat diklasifikasikan/dibedakan dengan angka dan bersifat memiliki tingkatan. Ringkasannya adalah sebagai berikut:
·   tidak memiliki satuan
·   digunakan untuk pengklasifikasian pada suatu observasi
·   memiliki sifat tingkatan
·  jika digunakan, tidak perlu harus memiliki jarak yang sama. Misal untuk kuesioner pada jenjang pendidikan, boleh saja SD dilambangkan 1, tapi SMP dilambangkan 3, SMA dilambangkan 4 dan PT dilambangkan 5. Walaupun jarak angka antara SD ke SMP tidak sama dengan jarak antara SMP ke SMA, hal ini sah-sah saja asal tetap konsisten dalam hal tingkatan angka. Tidak boleh jika: SD = 1, SMP=4, SMA=3, PT=4 karena jenjang SMA lebih tinggi dari SMP. Seharusnya lambang untuk SMA menggunakan angka yang lebih besar untuk SMP.
·  tidak dapat dikenai operasi aritmatika
·  cocok untuk metode statistika nonparametrik

4. Nominal.
Nominal adalah tingkatan data paling rendah di dalam statistika. Ringkasannnya adalah sebagai berikut:
·  tidak memiliki satuan
·  tidak memiliki tingkatan, artinya angka 2 tidak berarti lebih besar dari 1.
· hanya sebagai klasifikasi saja, misal untuk kuesioner jenis kelamin. Jika ‘Pria’ = 1 dan ‘Wanita’ = 2, bukan berarti jenis kelamin wanita memiliki tingkatan lebih tinggi hanya karena dilambangkan dengan angka 2 dibandingkan pria. Ini hanya masalah klasifikasi saja, hanya membedakan saja dari yang lainnya.
·  tidak dapat dikenai operasi aritmatika

·   cocok untuk metode statistika nonparametrik



Penulis : Sulaeman Nurman Statistika Angkatan 2015
Jabatan : Pengurus HIMASTAT FMIPA UNM Periode 2017-2018

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH UKURAN GEJALA PUSAT

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Statistik   adalah sekumpulan prosedur untuk mengumpulkan, mengukur, mengklasifikasi, menghitung, menjelaskan, mensintesis, menganalisis, dan menafsirkan data kuantitatif yang diperoleh secara sistematis. Secara garis besar, statistik dibagi menjadi dua komponen utama, yaitu   Statistik Deskriptif   dan   Statistik inferensial .   Statistik deskriptif menggunakan prosedur numerik dan grafis dalam meringkas gugus data dengan cara yang jelas dan dapat dimengerti, sementara   Statistik inferensial   menyediakan prosedur untuk menarik kesimpulan tentang populasi berdasarkan sampel yang kita amati. Statistik Deskriptif membantu kita untuk menyederhanakan data dalam jumlah besar dengan cara yang logis. Data yang banyak direduksi dan diringkas sehingga lebih sederhana dan lebih mudah diinterpretasi . Statistika deskriptif juga memberikan informasi hanya mengenai data yang dipunyai dan sama sekali ...

SKALA PENGUKURAN DATA

Berdasarkan jenis skala pengukuran data, data kuantitatif dikelompokkan ke dalam empat jenis yang memiliki sifat berbeda. Sedangkan definisi dari skala pengukuran merupakan prosedur pemberian angka pada suatu objek agar dapat menyatakan karakteristik dari objek tersebut.      1. 1.  Skala Nominal Skala yang diberikan pada suatu objek yang tidak menggambarkan kedudukan objek atau kategori tersebut terhadap objek atau kategori lainnya, tetapi hanya sekedar label atau kode saja. Misalnya: Gender           22.   Skala Ordinal Data yang disusun secara berjenjang mulai dari tingkat terendah sampai ke tingkat tertinggi atau sebaliknya dengan jarak/rentang yang tidak harus sama. Data ini setiap jenjangnya  memiliki sifat yang berbeda. Misalnya. Tingkat pendidikan diurutkan berdasarkan jenjang pendidikan 33.    Skala Interval Skala interval suatu skala dimana objek dapat diurutkan berdsa...